Generasi
2,75G dikenal dengan generasi EDGE. EDGE diperkenalkan oleh AT&T di
Amerika Serikat pada tahun 2003. Secara teknis sebetulnya EDGE telah
memenuhi standar 3G yang ditetapkan oleh ITU. Teknologi ini dapat
mengirimkan data lebih cepat dari 2.5G.
2.Generasi 3G
Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering disebut dengan mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk internet yang dapat dibawa ke mana saja. Perkembangan teknologi 3G secara komersial dimulai pada Oktober, 2001, ketika NTTDoCoMo dari Jepang dengan teknologi W-CDMA menjual produknya untuk pertama kali secara terbatas. Kemudian disusul oleh SK Telecom,
Korea Selatan pada tahun 2002 dengan teknologi 1xEV-DO, diikuti oleh
KTF dari Korea Selatan dengan teknologi EV-DO. Keberhasilan layanan 3 G
di kedua negara ini disebabkan oleh faktor dukungan pemerintah.
Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas
penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada
tiga operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah
Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif
dan bantuan dalam pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah
negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia)
sebagai bagian dalam strategi pengembangan infrastruktur.
Di Eropa, dipelopori oleh British Telecom dan Telenor dengan teknologi W-CDMA pada Desember 2001.
Di Amerika Serika jaringan 3G dipelopori oleh Monet Mobile Networks
dengan teknologi CDMA20001xEV-DO, diikuti oleh Verizon Wireless pada
tahun 2003.
Di Australia jaringan 3G komersial pertama kali diperkenalkan oleh
Hutchinson Telecommunication dengan nama Three pada bulan maret 2003. Pada bulan Desember 2007
jaringan 3G telah dioperasikan di 40 negara dan 154 jaringan HSDPA
telah beroperasi di 71 negara, dan 200 juta pelanggan telah terhubung
melalui jaringan 3G.
Perkembangan teknologi 3G mengharuskan pengaturan spektrum
secara global, melalui penyediaan pita (band) yang lebih luas. Adanya
teknologi 3G sebagai hasil pengembangan teknologi generasi kedua, yaitu
hasil perkembangan evolusioner, yang masih menggunakan perangkat
jaringan 2G yang diperluas dan hasil perkembangan revolusioner yang memerlukan jaringan dan alokasi frekuensi
yang sama sekali baru. Secara evolusioner, IMT-2000 telah menerapkan
dua macam evolusi ke 3G, yakni dari 2G CDMA standard IS-95 (cdmaOne) ke
IMT-SC (cdma2000) dan dari 2G TDMA standars (GSM/IS-136) ke IMT-SC
(EDGE). Secara revolusioner, IMT-2000 membangun alokasi spektrum yang
baru terkait tuntutan saluran yang makin luas.
Salah Paham Akan 3G
Ada beberapa pemahaman yang salah tentang 3G dalam masyarakat umum:
- Layanan 3G tidak bisa tanpa ada cakupan layanan 3G dari operator. Hanya membeli sebuah handset 3G, tidak berarti bahwa layanan 3G dapat dinikmati. Handset dapat secara otomatis pindah ke jaringan 3G bila, pelanggan tidak menerima cakupan 3G. Sehingga bila seseorang sedang bergerak dan menggunakan layanan video call, kemudian terpaksa berpindah ke jaringan 2G, maka layanan video call akan putus.
- Layanan 3G berada pada frekuensi 1.900 Mhz. ITU-T memang mendefinisikan layanan 3G untuk GSM pada frekuensi 1.900 Mhz dengan lebar pita sebesar 60 Mhz. Namun, pada umumnya, teknologi berbasis CDMA2000 menggunakan spektrum di frekuensi 800 Mhz, atau yang biasa dikenal sebagai spektrum PCS (Personal Communication System).
Kelebihan dan kekurangan 3G
- Kelebihan: Perkembangan teknologi pita lebar bergerak menguntungkan baik untuk dunia bisnis, pemerintahan maupun perorangan, karena semakin baru teknologinya semakin besar data yang dapat dikirimkan dalam waktu yang lebih singkat. Jenis data yang dapat dikirimkan juga menjadi lebih beragam, tidak hanya huruf dan angka, tetapi juga gambar diam, gambar bergerak, dan suara.
- Kekurangan: Disamping harganya lebih mahal, perlu diperhatikan aspek keamanannya dan aspek etika di dalam penggunaan teknologi yang baru. Peran ITU sangat penting di sini.Penyedia jasa layanan pita lebar bergerak harus membangun jaringan baru yang memerlukan investasi yang sangat besar.
Generasi 3,5G
Generasi 3,5G merupakan pengembangan dari 3G yang memungkinkan pengiriman data
lebih cepat. Perbandingan antara 3G dan 3,5G terlihat jelas pada
kecepatan transmisinya. Pada 3G, kecepatan transmisi maksimal 384kbps,
sementara pada 3,5G kecepatan transmisi maksimal mencapai 3,6Mbps.
Generasi 3G dan 3,5G mendukung layanan video call yang
Generasi 4G
Belakangan ini industri nirkabel
mulai mengembangkan teknologi 4G, meskipun sebenarnya teknologi 4G ini
seperti Long Term Evolution (LTE) hanya merupakan evolusi dari teknologi
3GPP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga
sulit untuk membedakan dengan jelas teknologi 3G dan 4 G. Salah satu
teknolgoi 4G yaitu WiMax
mobile standard telah diterima oleh ITU untuk ditambahkan pada
IMT-2000, sehingga teknologi baru ini masih digolongkan ke dalam
keluarga 3G.
International Telecommunication Union (ITU) sedang mempelajari
kemampuan mobile broadband yang disebut IMT-advanced yang disebut
teknologi generasi keempat (4G). Diharapkan ITU segera melaksanakan
penggunaan IMT-2000 (3G) dan IMT-Advanced (4G), konsekuensinya ITU harus
menambah pita baik dibawah 1 GHz maupun diatas 2GHz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar